Meskipun kini dirinya tlah pergi,
tapi masih terdengar suaranya yang bergema
ditelingaku dan menggetarkan hatiku.
Ia lahir saat matahari terbit,
dan ia kan pergi saat hari mulai gelap.
Ia hadir bagai sebuah khayalan
dan ia hilang bagai sesosok bayangan.
Ia tak bertahan hidup untuk menghibur dan menerangi hatiku.
Ia muncul dari akhir gelap dan menghilang di akhir cahaya.
Ia bagai setetes embun di mata
sang malam yang mengering oleh sentuhan siang.
Sekuntum bunga sakura yang mekar dari kucup kehidupan
dan terpijak di bawah kaki kematian.
Ia bagaikan tamu agung yang kedatanganya membiaskan
cahaya dihatiku, dan kepergianya menghilangkan
rasa di hatiku dan membunuh jiwaku.....
Kamis, 23 Oktober 2008
D.I.A
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar